Seminar Optimalisasi serta Pencegahan Efek Buruk Gadget dan IT dalam Pendidikan Generasi Alpha SDN 03 Arjasari

Kamis, 11 Mei 2023 Tim Pengabdian Masyarakat S1 Teknik Komputer yang diketuai oleh Bapak Faisal Candrasyah Hasibuan, S.T., M.T. dan dibantu oleh Ibu Anggunmeka Luhur Prasasti, S.T., M.T., serta tim mahasiswa melakukan seminar dengan topik “Optimalisasi serta Pencegahan Efek Buruk Gadget dan IT dalam Pendidikan Generasi Alpha”.

Seminar tersebut dilaksanakan di SDN 03 Arjasari, Desa Arjasari, Kec. Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan tujuan pencegahan efek buruk penggunaan teknologi dalam penyesuaian cara mendidik anak generasi alpha sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.

Generasi alpha dikenal sebagai generasi yang paling terhubung dengan teknologi. Mereka tumbuh dengan akses mudah ke perangkat elektronik, seperti smartphone, tablet, dan lainnya. Banyak dari mereka dapat menggunakan teknologi sejak usia dini dan memiliki tingkat keterampilan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Teknologi ini berdampak positif pada perkembangan anak, namun diperlukan bimbingan orang sekitar dalam melakukannya. Dalam persoalan ini tidak hanya guru yang andil dalam mengawasi murid, akan tetapi wali murid harus turut andil untuk mengawasi anak-anak dalam menggunakan teknologi.

Tim Pengabdian Masyarakat S1 Teknik Komputer berniat untuk membantu wali murid SDN 03 Arjasari untuk melakukan penyesuaian cara didik anak terhadap perkembangan teknologi saat ini. Seminar merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mengedukasi para wali murid yang ingin melakukan penyesuaian tersebut.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di ruangan kelas ini, terlihat antusiasme dari wali murid dalam menerima materi yang dipaparkan oleh ahlinya. Terdapat kurang lebih 40 peserta hadir dalam kegiatan seminar ini yang mayoritasnya merupakan wali murid kelas 6 SDN 03 Arjasari. Seluruh peserta yang hadir memperhatikan materi yang dipaparkansecara seksama serta aktif dalam berkomunikasi dua arah dengan pemateri. “Terima kasih untuk materi yang dipaparkan hari ini, para wali murid sangat antusias dalam kegiatan ini”, ucap salah satu guru yang turut hadir pada seminar tersebut.

[PENGMAS 2021] Pemasangan Panel Surya dan Lampu Penerangan di Toilet dan Camping Ground Baru Curug Mandala

Pada hari Sabtu 12 Juni 2021 telah dilaksanakan peresmian dan serah terima sistem penerangan bertenaga surya di lokasi wisata alam Curug Mandala, Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Tim Dosen Prodi S1 Teknik Komputer dan KK Rekayasa Komputer yang diwakili oleh Dr. Yudha Purwanto (Ketua KK Rekayasa Komputer), Muhammad Faris Ruriawan, dan Fussy Mentari Dirgantara beserta tim mahasiswa yang terdiri atas asisten laboratorium telah melakukan instalasi panel surya serta sistem penerangan hemat energi untuk membantu penerangan pada lokasi wisata alam Curug Mandala.

Curug Mandala merupakan salah satu curug di kabupaten Subang, Jawa Barat. Curug Mandala berada di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Curug ini tergolong masih sangat asri, bersih dan alami karena letaknya yang jauh dari jalan raya Ciater, tepatnya di belakang area Pabrik teh Ciater. Untuk sampai ke curug ini harus melewati jalan tanah kebun teh sejauh 1,5 km milik PT. Perkebunan Nusantara VIII. Posisi curug Mandala ada diatas curug Capolaga dan curug Sadim yang lebih terkenal. Curug Mandala dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII dan karang taruna desa setempat. Di lokasi telah terdapat fasilitas umum seperti toilet, mushola, taman, saung bambu untuk beristirahat, dan lahan parkir kendaraan. Keunikan lain dari curug ini adalah bentuknya yang bertingkat-tingkat. Ada yang disebut sebagai Curug Mandala mini dan Curug Mandala utama. Seperti namanya, Curug Mandala mini merupakan bagian curug yang tidak terlalu besar. Debit air yang mengalir dari atas pun tidak terlalu kencang. Berbeda dengan Curug Mandala utama, pada bagian ini air mengalir lebih besar, deras dan lebih juga tinggi. Wisata camping sedang dirintis oleh pengelola Curug Mandala dengan membuka lahan camping di bagian bawah lapangan parkir.

Meskipun telah dikelola oleh Karang taruna desa setempat, masih terdapat banyak keterbatasan pada curug Mandala. Ketiadaan listrik membuat kawasan wisata ini sangat gelap dan sunyi di malam hari. Hal ini membuat wisata camping menjadi kurang menarik karena wisatawan membutuhkan kenyamanan dan rasa aman pada tempat yang terang, khususnya pada lokasi dan fasilitas umum, seperti mushola, toilet, dan camping ground. Hal tersebut yang mendorong tim dosen Prodi S1 Teknik Komputer dan KK Rekayasa Komputer untuk membangun sarana penerangan di fasilitas publik Curug Mandala.

Sarana penerangan yang dibangun menggunakan tenaga surya karena lokasi yang cukup jauh dari instalasi listrik terdekat serta untuk menjaga keasrian lokasi. Instalasi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama yang dilakukan pada 5 Juni 2021 dilakukan instalasi panel surya, kontroler arus dari panel surya, serta panel aki untuk menyimpan daya dari panel surya. Sedangkan pada tahap kedua yang dilakukan pada 12 Juni 2021, dilakukan pemasangan lampu di kamar mandi dan mushola, serta peresmian dan serah terima kepada pengelola yang diwakili oleh Kang Dani selaku wakil dari pengelola tempat wisata.

Solar panel menggunakan materi solar panel monocrystalline 100 wp dengan asumsi kebutuhan daya total dua lampu adalah (3×20 watt + 3x10watt ) x 6 jam adalah 540 watt/hari. Dengan asumsi waktu charging efektif adalah selama 6 jam setiap hari, maka kebutuhan solar panel adalah 540/6 = 90 wp. Sehingga dengan menggunakan solar panel 100 wp diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kontroler sebagai kontroler pengisian daya solar panel ke aki menggunakan tipe PWM 30A yang cocok untuk aki jenis gel yang digunakan. Aki 1 x 100 AH ditempatkan dalam box panel besi dan diskrup ke dinding besi mushola. Penggunaan aki 100 AH tipe gel, dengan pertimbangan penggunaan lampu satu DC 20 watt dan satu lampu DC 10 watt akan membutuhkan daya kurang dari 1,7+0.8 =2,5 A. Sehingga untuk menghidupkan 3 pasang lampu rata-rata selama 6 jam membutuhkan aki 22,5 AH. Dengan spesifikasi 100AH, aki berbasis gel secara teoritis akan memiliki kemampuan 50% discharge (50AH), sehingga spesifikasi 100 AH masih sangat mencukupi untuk menghidupkan sejumlah lampu yang dipasang.

Pelatihan Pembuatan Permainan Interaktif di SDN 03 Arjasari

Pada tanggal 11 Mei 2023, Mahasiswa S1 Teknik Komputer Universitas Telkom telah mengadakan Pengabdian Masyarakat dengan bentuk sosialisasi seminar kepada guru SD di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan cara belajar dalam bentuk permainan digital. Para mahasiswa memberikan sosialisasi mengenai Pelatihan Pembuatan Permainan Interaktif untuk Guru di SDN 03 Arjasari, SDN 02 Arjasari, dan SDN 01 Arjasari.

Panitia yang terdiri dari asisten Laboratorium MAGICS dan juga dosen-dosen memberikan pemaparan terkait metode pembelajaran yang mereka buat. Mereka menggunakan media pembelajaran dalam bentuk Microsoft Power Point. Pada Power Point yang disajikan berisi contoh pembelajaran untuk para murid di SD, terutama kepada murid kelas 1-3. Karena materi yang dipaparkan terkait dengan calistung (baca, tulis, dan hitung), dimana murid-murid akan diajarkan membaca, menulis, dan menghitung dengan media pembelajaran modern.

Pada halaman pertama Power Point yang disajikan, akan ada pilihan atau menu awal untuk para guru ataupun murid untuk memilih manakah materi yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Pada halaman yang dipilih barulah permainan interaktif dengan Power Point disajikan. Halaman-halaman yang dibuat akan ada beberapa pilihan, yang mana salah satu dari pilihan tersebut adalah jawaban dari pertanyaan yang disajikan. Setiap halaman juga dapat ditambahkan fitur seperti menu, back, atau next. Hal itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Secara keseluruhan, acara sosialisasi mengenai Pelatihan Pembuatan Permainan Interaktif ini berlangsung dengan tertib dan lancar. Para guru SDN 03 Arjasari antusias dalam melaksanakan pelatihan ini. Upaya mahasiswa untuk menyebarluaskan cara belajar dalam bentuk permainan digital sangat diminati oleh guru-guru sehingga guru dapat memperbaiki cara mereka mengajar.

Optimasi Pertanian Desa Melalui Sri Arsa: Peran SEA Laboratory dalam Pengembangan Platform Digital

Pada hari Kamis 11 Mei 2023, Himpunan Mahasiswa Teknik Komputer bekerjasama dengan salah satu lab yang ada di lingkungan prodi S1 Teknik Komputer telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN 03 Arjasari, Desa Arjasari, Kec. Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pengabdian ini dilakukan dengan menyelenggarakan workshop yang bertajuk “Sri-Arsa: Aplikasi Digitalisasi Desa untuk Pemberdayaan Petani di Desa Cibintinu, Kec. Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tim asisten, dosen, dan sebagian peserta workshop

Software Engineering and Application Laboratory (SEA Laboratory) merupakan salah satu lab yang ada di
Program Studi S1 Teknik Komputer Telkom University, bersama dengan tim dosen yaitu Muhammad Faris
Ruriawan, S.T., M.T., Randy Erfa Saputra, S.T., M.T., Dr. Yudha Purwanto, S.T., M.T. dan juga asisten dari SEA Laboratory mengimplementaskan kegiatan ini kepada perangkat desa dan juga para kelimpok tani sehingga keduanya dapat memanfaatkannya secara optimal di masa yang akan datang. Aplikasi ini juga diharapkan dapat membantu mempermudah pendistribusian hasil pertanian dari desa tersebut serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Aplikasi Sri-Arsa

Sri-Arsa sendiri merupakan platform digital data pertanian petani desa. Melalui Sri Arsa, para petani
dapat mencatat dan menganalisis data panen mereka baik secara individu, kelompok, maupun sebagai seluruh desa. Data ini kemudian diolah menjadi tabel dan grafik yang mempermudah analisis perkembangan dan pasar bagi para petani. Harapannya, dengan adanya Sri Arsa, penjualan produk pertanian dapat ditingkatkan dan efisiensi usaha dapat tercapai. Petani juga dapat menggunakan visualisasi data yang disediakan oleh Sri-Arsa untuk menentukan pasar yang tepat serta mengembangkan usaha pertanian mereka secara lebih efisien.

SEA Laboratory, melalui upaya kolaborasi dengan HMTK dan Desa Arjasari, telah merancang dan mengembangkan Sri Arsa sebagai solusi digital untuk memenuhi kebutuhan petani. Dengan keahlian dalam bidang rekayasa perangkat lunak, SEA Laboratory berperan dalam membangun platform, mengintegrasikan data pertanian, dan menyediakan visualisasi data yang berguna bagi petani. Tim
dosen dan asisten dari SEA Lab memberikan bimbingan teknis serta dukungan untuk memastikan kesuksesan dan keberlanjutan proyek Sri Arsa.

[PENGMAS 2022] Budidaya Tanaman Aquaponic di Lembaga Tahfidz Tunas Qur’an

Pada hari Minggu, 26 Juni 2022 telah dilakukan program pengabdian masyarakat yang dilakukan di Lembaga Tahfidz Tunas Qur’an. Lembaga Tahfidz Tunas Qur’an merupakan sebuah lembaga pondok pesantren mandiri setara D3 yang terletak di Cimenyan, Kabupaten Bandung. Lembaga Tahfidz Tunas Qur’an mengkhususkan diri menjadi sebuah pondok pesantren modern yang mandiri dengan ketahanan pangan. Pada Lembaga Tahfidz Tunas Qur’an, selain pendidikan agama dan pendidikan yang dikhususkan kepada Tahfidz Al Qur’an, para mahasantri juga dibekali kemampuan wirausaha, manajemen, dan pengelolaan pangan. Pengelolaan pangan dilakukan dengan mengelola kebun sayur, kebun cengkeh, kolam ikan, dan peternakan ayam secara mandiri.

Pada Lembaga Tahfidz Tunas Qur’an, terdapat kebutuhan untuk pengelolaan air dan lahan secara lebih efektif. Lahan yang luas dalam lingkungan pesantren belum banyak diberdayakan dengan baik. Saat ini sudah ada system perkebunan dan peternakan tradisional yang dikelola yang dapat ditingkatkan dengan kegiatan aquaponic. Dalam pengembangannya, pesantren mengalami kesulitan antara lain karena ketiadaan alat aquaponic, instalasi system eksisting tidak berfungsi dengan baik, jadwal pemberian pakan ikan yang manual, dan sistem sirkulasi air yang kurang lancar.

Sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut, Prodi S1 Teknik Komputer yang diwakili oleh Dr. Yudha Purwanto, Muhammad Faris Ruriawan, dan Fairuz Azmi melakukan perancangan dan instalasi sistem aquaponic di lingkungan pesantren.

Instalasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu tanggal 23 dan 30 Juni 2022. Tetapi sayang, pada tanggal-tanggal tersebut, santri sudah libur sehingga jumlah peserta yang terlibat hanya 12 orang warga pesantren. Instalasi tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan karena pada kunjungan pertama, didapati kolam ikan untuk aquaponic tidak dapat difungsikan. Kolam bocor dan tidak dapat menampung air. Untuk itu, diperlukan kunjungan kedua setelah perbaikan kolam ikan.

Pada kunjungan pertama, semua peralatan aquaponic diinstalasi. Peralatan yang dibeli, dirakit Bersama-sama dengan pengelola pesantren untuk memberikan ilmu instalasi yang benar dan dapat memperbaiki sendiri bila nantinya ada kerusakan. Instalasi aquaponic tahap 1 ini meliputi dua perangkat aquaponic @80 lubang, dengan total 160 lubang. Dua pompa digunakan untuk sirkulasi air dikedua set perangkat. Setiap set diberikan pot hidroponik dan kain kasa. Tahap selanjutnya diberikan penjelasan tentang sistem persemaian benih dalam media rockwool, hingga nantinya tanaman siap untuk dipindahkan ke set aquaponic. Percampuran pupuk berupa pupuk AB Mix juga dijelaskan, terutama untuk perbedaan jenis pupuk untuk setiap tanaman daun dan buah.

Pada kunjungan kedua, kolam ikan sudah diperbaiki, sehingga dua perangkat aquaponic dapat diinstalasikan ke kolam ikan yang diharapkan sudah baik (tidak bocor). Dalam kunjungan kedua ini, tim melakukan instalasi automatic fish feeder untuk memudahkan operasional pemberikan pakan ikan. Pakan ikan juga diberikan ke pihak pesantren, untuk tahap awal perkembangan ikan sebelum pembibitan tanaman pada rockwool bisa dipindahkan ke sistem aquaponic. Seperangkat alat pertanian juga diberikan untuk kelancaran dan kenyamanan operasional pertanian aquaponic.

[PENGMAS 2021] Pemasangan Panel Surya dan Lampu Penerangan di Toilet dan Camping Ground Baru Curug Mandala

Pada hari Sabtu 12 Juni 2021 telah dilaksanakan peresmian dan serah terima sistem penerangan bertenaga surya di lokasi wisata alam Curug Mandala, Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Tim Dosen Prodi S1 Teknik Komputer dan KK Rekayasa Komputer yang diwakili oleh Dr. Yudha Purwanto (Ketua KK Rekayasa Komputer), Muhammad Faris Ruriawan, dan Fussy Mentari Dirgantara beserta tim mahasiswa yang terdiri atas asisten laboratorium telah melakukan instalasi panel surya serta sistem penerangan hemat energi untuk membantu penerangan pada lokasi wisata alam Curug Mandala.

Curug Mandala merupakan salah satu curug di kabupaten Subang, Jawa Barat. Curug Mandala berada di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Curug ini tergolong masih sangat asri, bersih dan alami karena letaknya yang jauh dari jalan raya Ciater, tepatnya di belakang area Pabrik teh Ciater. Untuk sampai ke curug ini harus melewati jalan tanah kebun teh sejauh 1,5 km milik PT. Perkebunan Nusantara VIII. Posisi curug Mandala ada diatas curug Capolaga dan curug Sadim yang lebih terkenal. Curug Mandala dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII dan karang taruna desa setempat. Di lokasi telah terdapat fasilitas umum seperti toilet, mushola, taman, saung bambu untuk beristirahat, dan lahan parkir kendaraan. Keunikan lain dari curug ini adalah bentuknya yang bertingkat-tingkat. Ada yang disebut sebagai Curug Mandala mini dan Curug Mandala utama. Seperti namanya, Curug Mandala mini merupakan bagian curug yang tidak terlalu besar. Debit air yang mengalir dari atas pun tidak terlalu kencang. Berbeda dengan Curug Mandala utama, pada bagian ini air mengalir lebih besar, deras dan lebih juga tinggi. Wisata camping sedang dirintis oleh pengelola Curug Mandala dengan membuka lahan camping di bagian bawah lapangan parkir.

Meskipun telah dikelola oleh Karang taruna desa setempat, masih terdapat banyak keterbatasan pada curug Mandala. Ketiadaan listrik membuat kawasan wisata ini sangat gelap dan sunyi di malam hari. Hal ini membuat wisata camping menjadi kurang menarik karena wisatawan membutuhkan kenyamanan dan rasa aman pada tempat yang terang, khususnya pada lokasi dan fasilitas umum, seperti mushola, toilet, dan camping ground. Hal tersebut yang mendorong tim dosen Prodi S1 Teknik Komputer dan KK Rekayasa Komputer untuk membangun sarana penerangan di fasilitas publik Curug Mandala.

Sarana penerangan yang dibangun menggunakan tenaga surya karena lokasi yang cukup jauh dari instalasi listrik terdekat serta untuk menjaga keasrian lokasi. Instalasi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama yang dilakukan pada 5 Juni 2021 dilakukan instalasi panel surya, kontroler arus dari panel surya, serta panel aki untuk menyimpan daya dari panel surya. Sedangkan pada tahap kedua yang dilakukan pada 12 Juni 2021, dilakukan pemasangan lampu di kamar mandi dan mushola, serta peresmian dan serah terima kepada pengelola yang diwakili oleh Kang Dani selaku wakil dari pengelola tempat wisata.

Solar panel menggunakan materi solar panel monocrystalline 100 wp dengan asumsi kebutuhan daya total dua lampu adalah (3×20 watt + 3x10watt ) x 6 jam adalah 540 watt/hari. Dengan asumsi waktu charging efektif adalah selama 6 jam setiap hari, maka kebutuhan solar panel adalah 540/6 = 90 wp. Sehingga dengan menggunakan solar panel 100 wp diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kontroler sebagai kontroler pengisian daya solar panel ke aki menggunakan tipe PWM 30A yang cocok untuk aki jenis gel yang digunakan. Aki 1 x 100 AH ditempatkan dalam box panel besi dan diskrup ke dinding besi mushola. Penggunaan aki 100 AH tipe gel, dengan pertimbangan penggunaan lampu satu DC 20 watt dan satu lampu DC 10 watt akan membutuhkan daya kurang dari 1,7+0.8 =2,5 A. Sehingga untuk menghidupkan 3 pasang lampu rata-rata selama 6 jam membutuhkan aki 22,5 AH. Dengan spesifikasi 100AH, aki berbasis gel secara teoritis akan memiliki kemampuan 50% discharge (50AH), sehingga spesifikasi 100 AH masih sangat mencukupi untuk menghidupkan sejumlah lampu yang dipasang.