Implementasi sistem manajemen  pembelajaran daring berbasis Moodle dengan Micro Server on Premise di sekolah Binekas

Sistem pembelajaran pada era teknologi sekarang ini sangatlah penting dalam melakukan proses pembelajaran secara daring maupun offline dan banyak keuntungannya untuk melakukan pembelajaran  secara daring. Keuntungan dari pembelajaran secara daring bisa banyak menghabis kan waktu bersama keluarga dan masih bisa melakukan kegiatan lain, beda halnya dengan pembelajaran secara offline yang tidak bisa melakukan pekerjaan lain selain belajar di sekolah. Salah satu sekolah menerapkan pembelajaran daring yaitu Sekolah Binekas yang berlokasi di Komp. G7, Jl. Buah Batu Regency No.6-7, Kujangsari, Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. Sekolah Binekas juga mendukung pembelajaran secara daring berbasis Moodle menggunakan Micro Server on Premise.

Dengan adanya sistem pembelajaran secara daring berbasis moodle menggunakan Micro Server on Premise, mampu mempermudah pembelajaran secara daring. Sistem ini dibuat sebagai sistem manajemen pembelajaran daring berbasis Moodle dengan Micro Server on Premise. Moodle juga bisa dikembangkan sebagai platform pembelajaran daring menggunakan PHP dan MySQL sebagai untuk perangkat lunak open source (dibawah GNU public license).

Sistem  manajemen pembelajaran daring ini dapat dilaksanakan atau terealisasi untuk sebagai pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh tim  dosen dari universitas Telkom Tim pengabdian Masyarakat di ketuai oleh Dr. Surya Michrandi Nasution, S.T., M.T dan beranggotakan Dr. Reza Rendian Septiawan, S.Si., M.Si., M.Sc.

Adapun beberapa rangkaian acara pengabdian masyarakat dengan acara pembukaan, sambutan dari  Telkom University dan dari sekolah Binekas, serta penyerahan alat, pembekalan aplikasi website dari Telkom University kepada pihak sekolah Binekas. Kegiatan yang di laksanakan berlangsung dengan lancar dengan dukungan pihak sekolah Binekas. Semua berjalan baik sehingga acara pengabdian masyarakat dapat berjalan selesai dan aman. Kami mendapatkan beberapa dokumentasi selama acara berlangsung.

1.Penyerahan alat kepada pihak sekolah Binekas

2. Dokumentasi Tim dosen universitas dan pihak sekolah Binekas

Setelah kegiatan pengabdian masyarakat ini selesai di laksanakan, pihak Tim dosen Telkom University mengharapkan, teknologi yang diberikan bisa digunakan dalam pengajaran di sekolah Binekas untuk pembelajaran Implentasi sistem manajemen  pembelajaran daring  berbasis Moodle dengan Micro Server on Premise.

Transformasi Digital: Meningkatkan Kualitas Layanan dan Informasi di Desa Sindangresmi Melalui Pengmas 2023

Desa Sindangresmi, terletak di Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, menjadi fokus inovasi teknologi lewat acara Pengmas kelompok keahlian rekayasa komputer dari Program Studi S1 Teknik Komputer, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom. Pada tanggal 14 Desember 2023, acara tersebut menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi digitalisasi untuk meningkatkan layanan dan akses informasi di desa tersebut.

Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi di Desa Sindangresmi dan Launching Website

Dengan jumlah penduduk sekitar 7.131 jiwa dan mayoritas petani serta wiraswasta, Desa Sindangresmi memiliki potensi pertanian yang luas. Namun, di balik potensi ini, masih terdapat tantangan dalam sistem administrasi yang manual, minimnya sistem informasi berbasis komputer, dan kesulitan akses informasi bagi warga. dalam eksplorasi awal di Desa Sindangresmi, masih terdapat beberapa permasalahan. Arsip dokumen belum tertata secara sistematis, sulitnya akses informasi bagi masyarakat tentang desa, kurangnya sistem informasi dan manajemen berbasis komputer, serta minimnya keterampilan aparat desa dalam mengelola data berbasis komputer.

Permasalahan ini didapatkan ketika survei ke lokasi Desa Sindangresmi, yang terjadi di lapangan yaitu fenomena penumpukan data yang masuk sangat melebihi kapasitas kekuatan dari kualitas layanan perangkat desa tersebut. Dikarenakan pendataan dari pelayanan masih menggunakan cara manual, sehingga ketika kondisi di balai desa penuh dan ramai akan sedikit sulit untuk melakukan pendataan dengan cepat efisien dan efektif. Meskipun kondisi banyaknya layanan masih tergolong hanya terjadi pada kegiatan tertentu, namun tetap jika digitalisasi dapat dilakukan, akan sangat mendukung pada kualitas layanan di desa.

Sistem informasi desa meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan serta sumber daya manusia. Sistem informasi desa meliputi data desa, data pembangunan desa, kawasan pedesaan serta informasi lain yang terkait dengan pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan. Sistem informasi desa dikelola oleh pemerintah desa dan dapat di akses oleh masyarakat desa dan semua pemangku kepentingan. Pemerintah daerah kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaan pembangunan kabupaten/kota untuk desa.

Ketua Faisal Candrasyah Hasibuan, S.T., M.T., ( Tim Dosen dari Telkom University ) dan timnya—Ir. Agus Virgono, M.T., ( Tim Dosen dari Telkom University )  serta tiga anggota mahasiswa—Arshie Fathrezza Suryatama Hendrady, Akbar Prastowo, Galih Karya Gemilang, Muhammad Raga Titipan, Fajar Triaji Pamungkas, dan Daffa Ahmadhan Khusumah—mengidentifikasi permasalahan utama. Mereka menemukan bahwa kapasitas layanan perangkat desa tidak mampu menangani jumlah data yang masuk dengan efisien. Fenomena ini menggambarkan perlunya digitalisasi untuk mendukung kualitas layanan di desa.

Gambar 2. Tim Dosen dan Tim Mahasiswa

Menurut Pasal 86 UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa, akses informasi melalui sistem informasi desa harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan desa. Namun, saat ini, sistem administrasi desa masih terpaku pada metode konvensional, menyulitkan akses informasi seperti laporan anggaran desa bagi warga.

Gambar 3. Tim Dosen dan Tim Mahasiswa di Desa Sindangresmi

Solusi yang diusulkan adalah menguatkan pemahaman teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kalangan masyarakat dan perangkat desa melalui pembangunan situs Desa Sindangresmi berbasis TIK. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan TIK, mempromosikan produk lokal, serta mendukung kesejahteraan dan perkembangan Desa Sindangresmi.

Gambar 4. Pemberian Plakat dari Ketua Tim kepada Kepala Desa

Dengan semangat untuk memajukan desa melalui teknologi, acara Pengmas ini menjadi pijakan penting dalam membangun kualitas hidup yang lebih baik dan akses informasi yang lebih merata di Desa Sindangresmi.

Lampiran Foto Pendukung :

[ABDIMAS]Sistem Pencatatan Kehadiran Siswa di SMA Al Kenzie: Lebih Mudah dan Efisien 

Kehadiran dalam pembelajaran sangat penting untuk diketahui dan dikendalikan. Dulu, pencatatan kehadiran dilakukan dengan cara manual, seperti memanggil nama siswa satu per satu atau menulis di atas kertas. Akan tetapi ini, hal ini memakan waktu, terutama dengan banyaknya siswa di setiap kelas. SMA Al Kenzie yang berlokasi di Blok Margasari Jalan Margacinta, Cijaura, Kec. Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki sumber daya manusia yang produktif dan siswa serta guru yang paham akan teknologi. Sayangnya, pencatatan kehadiran dan tugas rutin masih dilakukan secara manual, yang mana menambah beban kerja staf. 

Untuk mempermudah pekerjaan tersebut, dibuatlah sistem pencatatan kehadiran otomatis. Digunakan teknologi biometrika berupa pengenalan wajah dan didukung dengan deteksi suhu Tubuh berbasis Internet of Things. Sistem ini menggunakan webcam, kamera termal, dan Raspberry Pi 4 dengan RAM sebesar 8 GB sebagai otak utamanya. Ada dua metode yang digunakan, yaitu satu metode untuk mendeteksi wajah, sedangkan metode lainnya untuk mengidentifikasi wajah. 

Sistem pencatatan kehadiran otomatis ini dapat teralisasi berkat kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh tim dosen dari Universitas Telkom. Tim ini diketuai oleh Dr. Meta Kallista, S.Si, M.Si. dan beranggotakan Faisal Candrasyah Hasibuan, S.T., M.T., dan Ashri Dinimaharawati, S.Pd., M.T. yang keseluruhannya berasal dari Program Studi S1 Teknik Komputer, Fakultas Teknik Elektro. Dalam kegiatan ini, dilibatkan juga beberapa mahasiswa dari program studi yang sama, yaitu Annisa Aprilia Putri Sakri, Alfin Andreas Bastian S., Indra Andriansyah D. M., Muhammad Fauzan Nur’ilham, dan Rizky Pradhitia. Ada pun skema yang digunakan adalah skema dana internal Penerapan Teknologi Tepat Guna, periode 2023-2. 

Kegiatan penerapan teknologi tepat guna dimulai dengan acara pembukaan, sambutan dari Telkom University dan SMA Al Kenzie, serta penyerahan alat, aplikasi website, dan manual book dari Telkom University kepada SMA Al Kenzie. Kegiatan ditutup dengan pemberian plakat untuk SMA Al Kenzie dari tim dosen Telkom University. Kegiatan berlangsung lancar dengan dukungan dan antusiasme siswa dan guru yang luar biasa. Semua berjalan baik hingga selesai. 

Setelah kegiatan ini selesai dilaksanakan, diharapkan teknologi tepat guna yang diberikan dapat mengurangi antrean waktu presensi dan pengukuran suhu tubuh siswa, yang mana dahulu dilakukan secara manual oleh guru piket. Data kehadiran dan suhu siswa dapat disimpan dengan rapi dan kemudian memudahkan pihak sekolah Dalam mengirimkan data ke pihak terkait. 

Pengembangan Sistem Komputasi Awan On-prem di SMKN 1 Karawang sebagai Sarana Belajar Siswa

SMKN 1 Karawang merupakan salah satu SMK yang terkenal memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat maupun akademik di daerah Karawang, khususnya Karawang Barat, menjadi salah satu SMK Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Indonesia Vocational Educational Strengthening (INVEST) yang memiliki visi yaitu “Terwujudnya lulusan yang unggul, berkarakter, berdaya saing tinggi serta berwawasan lingkungan berlandaskan iman dan taqwa”. Setiap tahunnya, hampir selalu ada prestasi yang diraih siswanya dalam berbagai kompetisi tingkat nasional. Hal ini semakin membuktikan reputasi baik yang sudah menempel pada nama SMKN 1 Karawang.

Dalam program pengabdian masyarakat (abdimas) kali ini, tim abdimas dari Universitas Telkom telah memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem komputasi awan on-premise (disingkat menjadi on-prem) sebagai sarana untuk pembelajaran bagi para guru dan siswa SMKN 1 Karawang,  khususnya yang berada di kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Teknologi Komputasi awan merupakan teknologi yang memungkinkan pengaksesan dan penyimpanan data, aplikasi dan layanan melalui internet. Dengan mengimplementasikan sistem komputasi awan on-prem, proses akses dan pengolahan data serta penggunaan aplikasi dan layanan yang dibutuhkan dapat dilakukan tanpa harus tergantung pada infrastruktur eksternal. Selain itu, sistem komputasi awan on-prem juga akan memudahkan dalam pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur IT. Dengan sistem ini, pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur dapat dilakukan secara otomatis, sehingga memungkinkan penggunaan sumber daya IT yang lebih efisien dengan biaya operasional yang lebih murah.

Abdimas ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2022 bertempat di SMKN 1 Karawang. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Telkom terdiri dari 3 orang dosen, yaitu Nurul Ikhsan, Ph.D. dan Isman Kurniawan, Ph.D. dari Program Studi S1 Informatika, serta Dr. Reza Rendian Septiawan dari Program Studi S1 Teknik Komputer, serta 2 orang mahasiswa, yaitu Moch. Hanafi Sonny S. dan M. Iqbal Farabi dari Program Studi S1 Informatika. Pihak SMKN 1 Karawang selaku masyarakat sasar merasa sangat puas terhadap kegiatan pengabdian masyarakat kali ini, baik dari kesesuaian antara kegiatan pengabdian masyarakat dengan kebutuhan masyarakat maupun dari kesigapan dan keramahan tim dosen dan mahasiswa dalam membantu masyarakat sasar.

Program ini diharapkan merupakan bagian dari program yang berkelanjutan. Adapun kegiatan kali ini merupakan tahapan pertama dari rencana dua tahap kegiatan. Pada tahapan pertama ini, tim abdimas dari Universitas Telkom memberikan sistem komputasi awan mandiri (on-premise) yang telah dipasangi sistem OpenStack sebagai supervisor virtualisasi yang menjadi jantung pada teknologi komputasi awan. Selain sistem yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak, tim juga memberikan pelatihan pengenalan awal teknologi komputasi awan dan sistem OpenStack kepada beberapa perwakilan pengajar dan siswa SMKN 1 Karawang.

PENINGKATAN WAWASAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI BAGI SISWA SEKOLAH LANJUTAN ATAS

Burhanuddin Dirgantoro, Ir.,MT,

Anggunmeka Luhur Prasasti, S.T,MT.

Program Studi S1 Teknik Komputer, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang melibatkan dosen sebagai pelaku kegiatan dan masyarakat sebagai pihak yang akan terdampak terhadap hasil kegiatan. Dengan demikian, maka kedua belah pihak harus saling terbuka untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Dosen- dosen di lingkungan program studi di Universitas Telkom diwajibkan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu kegiatan Tridharma perguruan tinggi. Kegiatan ini kadang dilakukan sekedar untuk memenuhi kewajiban, dan kurang melihat manfaat bagi masyarakat sasar. Perlu dilakukan kerjasama yang lebih baik agar kegiatan memberikan dampak secara langsung.

Perkembangan keilmuan dan kebakaran para dosen di lingkungan Universitas Telkom seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi lingkungan pendidikan di sekitar Universitas Telkom.

Di lain pihak, siswa-siswa sekolah lanjutan di sekitar Universitas Telkom tampaknya kurang mendapatkan wawasan perkembangan teknologi secara langsung dari ahlinya. Hal ini tercermin dari kurangnya minat siswa untuk melanjutkan ke program studi basis teknologi. Perlu pemberian wawasan dan pembukaan pikiran tentang pentingnya penguasaan teknologi oleh sebagian warga negara, yang dalam hal ini seharusnya dilakukan oleh lulusan sekolah lanjutan atas.

Dengan demikian, dosen-dosen dengan perkembangan keilmuan yang makin tinggi seharusnya dapat memberikan nilai lebih terhadap wawasan siswa sekolah lanjutan atas khususnya yang berada sekitar Universitas Telkom. Untuk itu, sudah sewajarnya jika dosen atau kelompok dosen memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada para siswa tersebut. Hal ini seiring juga dengan kepentingan Universitas Telkom untuk mendapatkan mahasiswa yang lebih berkualitas dan memiliki wawasan tentang teknologi yang lebih baik. Karena itu, perlu dilakukan pemberian wawasan terkait dengan perkembangan teknologi yang dikuasai oleh dosen-dosen di Universitas Telkom, khususnya Fakultas Teknik Elektro

Wawasan yang terbatas terkait dengan pengembangan dan penguasaan teknologi oleh siswa-siswa Sekolah Lanjutan atas dapat ditingkatkan dengan memberikan ceramah atau seminar singkat, yang diharapkan akan membuka minat terhadap perkembangan teknologi. Hal ini seharusnya dilakukan secara kontinyu agar secara bertahap wawasan para siswa bisa meningkat dan berminat untuk belajar menguasai teknologi.

Para siswa sekolah lanjutan, khususnya kelas 12, seharusnya sudah memiliki dasar pengetahuan yang cukup terkait dengan ilmu-ilmu untuk penerapan teknologi. Dengan demikian, pemberian wawasan tentang perkembangan teknologi, diharapkan akan meningkatkan potensi dan minat para siswa untuk kembali menjadi insinyur atau pekerja teknologi.

Permasalahan kurangnya wawasan terhadap perkembangan teknologi yang membuat para siswa kurang berminat untuk melanjutkan belajar di bidang teknologi dapat diatasi dengan pembukaan wawasan. Kegiatan yang ditawarkan sebagai solusi adalah penyuluhan yang dilakukan dalam bentuk seminar singkat di sekolah tersebut, narasumber adalah dosen fakultas teknik elektro, khususnya dari program studi Teknik Komputer.

Kegiatan ini dilakukan dengan menawarkan perkembangan teknologi yang disesuaikan dengan program studi yang ada di lingkungan fakultas teknik elektro, khususnya dari program studi teknik komputer. Beberapa tema yang ditawarkan adalah perkembangan perangkat keras komputer, perangkat lunak, keamanan jaringan, dan isu-isu lainnya di bidang teknik komputer. Selain itu, tidak menutup kemungkinan untuk menawarkan tema-tema yang lebih luas di lingkungan teknik elektro, seperti perkembangan teknologi telekomunikasi penerapan fisika, energi baru dan terbarukan, maupun bidang-bidang lain yang masih terkait dengan keilmuan teknik elektro.

Sebagaimana kegiatan pembukaan wawasan lainnya, seharusnya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara terprogram dalam beberapa kali pertemuan. Namun, melihat banyaknya beban dan kegiatan yang harus dilakukan siswa-siswa sekolah lanjutan atas tersebut, tampaknya kegiatan ini hanya bisa dilakukan secara insidentil. Meskipun demikian, diharapkan kegiatan insidentil ini dapat memberikan rangsangan yang cukup bagi para siswa untuk dapat menggali lebih jauh.

Kegiatan pengabdian masyarakat akan dilaksanakan dalam bentuk seminar di sekolah atau di kampus Universitas Telkom. Kegiatan ini diharapkan akan membuka wawasan siswa dan mendorong peningkatan minat siswa terhadap perkembangan teknologi. Metode ini diharapkan cukup efektif sehingga akan mendorong siswa untuk mencari pengetahuan lebih jauh dan memiliki minat tinggi untuk melanjutkan pendidikan di bidang teknologi.

Idealnya, sebelum kegiatan seminar, dilakukan tes pemahaman teknologi. Kemudian, siswa dibuka pola pikirnya dan ditambah wawasannya dengan kegiatan seminar. Di akhir seharusnya ada kegiatan pengukuran pemahaman siswa perangkat teknologi. Namun, mengingat waktu dan sumber daya yang ada, maka hanya dilakukan penambahan wawasan dalam bentuk seminar.

Kegiatan ini seharusnya juga dilakukan secara berkesinambungan, tidak hanya 1 kali untuk setiap siswa. Jadwal yang padat dari siswa membuat hal ini sulit untuk dilakukan.

Pada kegiatan ini, sekolah sebagai tempat pendidikan siswa, diharapkan akan menyediakan ruang seminar beserta perlengkapannya. Ruang seminar seharusnya cukup luas dan cukup nyaman untuk pemberian wawasan dan tanya jawab antar siswa dan narasumber.

Siswa diharapkan dapat aktif dalam kegiatan seminar ini yaitu mendengarkan dan memahami uraian dari narasumber. Selanjutnya siswa diharapkan dapat melakukan tanya jawab dengan narasumber terkait dengan hal-hal yang belum dipahaminya.

Dari wawasan yang diberikan, siswa selanjutnya diharapkan memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan di program studi berbasis teknologi di lingkungan fakultas teknik elektro, khususnya program studi teknik komputer.

Sebagaimana telah dituliskan sebelumnya, kegiatan ini seharusnya dilakukan secara terjadwal. Artinya, tidak dilakukan secara insidentil. Dengan demikian, program ini seharusnya dapat berlanjut di masa yang akan datang. Namun demikian, terkait dengan manfaat yang didapat, maka kedua belah pihak akan melakukan evaluasi terhadap lanjutkan program.

Program ini telah dilaksnakan dan dinilai bermanfaat untuk siswa. Banyak siswa berharap agar kegiatan seperti ini dilaksanakan kembali di waktu yang akan datang. Selain itu, diharapkan pihak penyelenggara juga melaksanakan kegiatan sejenis atau kegiatan lain yang dapat menaikkan semangat siswa untuk mempelajari perkembangan teknolgi, dan meningkatkan keinginan siswa untuk melalanjutkan ke prodi-prodi teknolgi.

Rencana kegiatan pada jangka panjang atau road map kegiatan secara garis besar adalah sebagai berikut:

  1. Seminar perkembangan teknologi dilakukan sebagai perkenalan antara pihak kampus dan pihak sekolah. Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat yang besar kepada kedua belah pihak.
  2. Berdasarkan evaluasi, kegiatan dimungkinkan untuk dikembangkan menjadi samina terprogram. Artinya, seminar dilaksanakan lebih dari satu kali dalam sebuah periode.
  3. Jika kedua belah pihak menyatakan bahwa kegiatan ini menguntungkan, maka dapat lanjutkan dengan program pelatihan terkait dengan perkembangan teknologi. Hal ini tentunya memerlukan pembagian tanggung jawab sumber daya yang akan digunakan.

Kedua kegiatan memberikan materi yang berbeda, mengingat latar belakang siswa kedua sekolah juga berbeda. Materi di SMA 1 Daeyuhkolot berupa Perkembangan Teknologi Kecerdasan Buatan yang diberikan oleh 2 dosen S1 teknik KOmputer yang baru selesai menempuh Pendidikan doktoral. Dengan demikian, isu-isu terkini dapat disampaikan dengan baik.

Sedangkan materi untuk SMK 1 Satu Maret disesuaikan dengan kondisi siswa-siswanya yang relative masih tertinggal jauh dibandingkan siswa di kota Bandung, sehingga materi yang diberikan adalah Pemanfaatan Internet untuk Pendidikan. Materi ini disampaikan oleh ketua tim pelaksanan pengabdian masyarakat.

Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa wawasan terkait dengan materi yang diberikan. Untuk siswa SMA 1 Dayeuhkolot, selain wawasan, juga terlihat minat untuk melanjutkan belajar ke bidang teknologi kecerdasan buatan. Hal ini terlihat dari pertanyaan yang muncul pada saat sesi tanya jawab, dan hasil kuisioner setelah seminar.

Hasil untuk kegiatan di SMK 1 Satu Maret Garut juga tampak cukup baik. Siswa tampak menyikuti penjelasan dan mengajukan beberapa pertanyaan, meskipun tidak seantusias siswa-siswa di Bandung. Mungkin perlu metode pemberian materi yang menarik utuk mereka, selain metode ceramah atau seminar teknologi. Barangkali, pemutaran film yang relevan dengan topik yang dibahas akan lebih memberikan pemahaman yang lenih baik.

Gambar 5.1. Grafik  Hasil Kuisioner SMA 1 Dayeuhkolot

Gambar 5.2. Grafik  Hasil Kuisioner SMK 1 Satu Maret Garut

Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasar.

[PENGMAS 2022]  RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU TUBUH BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK SISWA DI SMA AL KENZIE BANDUNG

This image has an empty alt attribute; its file name is image-1.png

Pada hari Jumat  17 Juni 2022 telah dilaksanakan demonstrasi alat yang di lakukan di, SMA AL KENZIE Jalan Raya Margacinta ,Kelurahan Cijawura ,Kecamatan BuahBatu ,Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tim Dosen Prodi S1 Teknik Komputer yang di ketua oleh  Ashri Dinimaharawat di bantu dengan tim dosen lain Dr. Meta Kallista ,Faisal Candrasyah Hasibuan,Fussy Mentari Dirgantara dan IG. Prasetya Dwi Wibawa berserta  tim mahasiswa yang terdiri atas asisten laboratorium telah melakukan demonstrasi alat di sekolah SMA AL KENZIE kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan alat pengukur suhu berbasis IOT kepada siswa kelas 10 SMA AL KENZIE .

SMA Al-Kenzie merupakan salah satu sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Teknologi Sarana Utama. Sekolah ini terletak di Jalan Raya Margacinta Kelurahan Cijawura Kecamatan BuahBatu Kota Bandung. Sekolah ini didirikan sejak tahun 2017 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Teknologi Sarana Utama (YSTU) Nomor 001/SKEP/YTSU/V/2017 tentang Pendirian dan Penyelenggaraan SMA Al Kenzie. Selain SMA, di komplek Kampus Al-Kenzie-Bina Sarana Cendekia, terdapat juga Al Kenzie Primary School, SMP Al-Kenzie, dan SMK Bina Sarana Cendekia.Untuk mengakses sekolah ini dari daerah Telkom University, dapat melalui rute Jalan Terusan Buah Batu, Pasar Kordon, Cijawura, dan Ciwastra. Tidak jauh setelah melewati Borma Toserba Margacinta dan SPBU Ciwastra, sekolah ini berada di jalur sebelah kanan. Di bawah ini ditampilkan kolase foto kondisi lingkungan di kawasan sekolah SMA Al Kenzie Bandung.

Pada saat masa pandemik seperti saat ini, siswa SMA Al Kenzie mengadakan pembelajaran tatap muka (PTMT) 50% sesuai dengan aturan pemerintah. Pada saat PTMT berlangsung seluruh warga sekolah harus menerapkan protokol Kesehatan seperti wajib menggunakan masker di lingkungan sekolah, menjaga jarak aman  1 meter, tidak berkerumun, membawa makan dan minum dari rumah, serta pengecekan suhu badan siswa pada saat memasuki lingkungan sekolah ataupun pada saat pembelajaran di sekolah sudah selesai. Suhu tubuh normal yang diperkenankan masuk lingkungan sekolah adalah 36-37,5C jika siswa lebih dari suhu normal maka siswa tidak diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah.

Siswa SMA memulai pembelajaran di sekolah pukul 07.00 – 10.50 WIB diharapkan siswa dating tepat waktu pukul 07.00 WIB bagi siswa yang telambat akan dikenakan punishment bagi siswa yang terlambat 5 menit maka harus menyetorkan hafalan 5 ayat Al – Qur’an, jika telat 10 menit maka harus menyetorkan 10 ayat dan seterusnya. Hingga saat ini setiap siswa yang dating ke sekolah untuk pengecekan suhu tubuh ditulis dan direkap manual oleh guru piket.  Selama PTMT 50% maka setiap kelas dibagi menjadi 2 kelompok belajar. Sehingga pada saat perekapan suhu tubuh siswa pada saat datang ke sekolah dan pada saat selesai pembelajaran terkadang tercecer dikarekan perekapan dilakukan secara manual.

 RFID yang banyak digunakan untuk membaca tag 125 kHz adalah Pembaca RFID MFRC-522 RC522. RFID Reader berbiaya rendah ini memiliki konsumsi daya yang rendah, faktor bentuk yang rendah, dan mudah digunakan. Modul Pembaca EM-18 dapat memberikan output melalui dua antarmuka komunikasi yaitu RS232 dan WEIGAND26. RFID Reader ini memiliki fitur transceiver yang mentransmisikan sinyal radio. Ketika tag RFID masuk dalam jangkauan sinyal pemancar, sinyal ini mengenai transponder yang ada di dalam kartu. Tag menarik daya dari medan elektromagnet yang dihasilkan modul pembaca. Transponder kemudian mengubah sinyal radio menjadi bentuk daya yang dapat digunakan. Setelah mendapatkan daya, transponder mentransfer semua informasi, seperti ID tertentu, dalam bentuk sinyal RF ke Modul RFID. Kemudian data ini dikirim ke mikrokontroler menggunakan komunikasi UART.